Foto Nida Ilmi Amalia

Nida Ilmi Amalia

Jumat, 25 Juli 2025 pukul 07.15

Green Chemistry: Inovasi Tanpa Mengorbankan Bumi

Di tengah kekhawatiran global terhadap kerusakan lingkungan serta perubahan iklim yang terjadi saat ini, tercetuslah sebuah inovasi yang menjadi solusi bagi kerusakan lingkungan: Green Chemistry atau Kimia Hijau. Penerapan Green Chemistry ini berbeda dengan penerapan kimia konvensional yang masih memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, Green Chemistry menawarkan penerapan prinsip yang ramah lingkungan, efisien, serta berkelanjutan.

Green Chemistry merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang fokus terhadap perancangan produk serta proses kimia dengan mengurangi atau menghilangkan penggunaan ataupun pembentukan zat-zat berbahaya yang dapat mencemari lingkungan. Green Chemistry memiliki 12 prinsip dasar yang dapat menjadi pedoman bagi para ilmuwan serta pelaku industri. Beberapa prinsip yang paling penting adalah pencegahan limbah, desain bahan kimia yang lebih aman bagi manusia dan lingkungan, penggunaan bahan baku terbarukan, pengurangan penggunaan bahan kimia yang berbahaya, efisiensi energi, dan desain untuk degradasi dengan penggunaan produk yang mudah terurai secara alami.

Dengan meningkatnya populasi masyarakat di dunia serta industrialisasi yang masif, penggunaan produk-produk yang mengandung bahan kimia menjadi tidak terhindahkan. Jika pengelolaan limbah produk-produk tersebut tidak baik, maka akan berdampak mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Green Chemistry hadir sebagai solusi inovatif yang menawarkan perlindungan kepada lingkungan. Beberapa inovasi yang telah lahir dari prinsip Green Chemistry adalah penggunaan plastik biodegradable yang berbahan baku pati singkong dan pati jagung yang saat ini sudah banyak digunakan oleh pelaku industri.

Green Chemistry bukan hanya isu ilmiah atau lingkungan, tetapi juga bagian dari tanggung jawab spiritual bagi umat Islam. Islam sebagai agama yang syamil (menyeluruh) memberikan landasan moral dan etika yang kuat untuk mendukung prinsip-prinsip Green Chemistry. Maka, menerapkan Green Chemistry dalam kehidupan dan industri bukan hanya bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, tetapi juga ibadah dan pengamalan nilai-nilai Islam dalam kehidupan nyata. Seperti firman Allah SWT. “dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, setelah (Allah) memperbaikinya...” (Q.S. Al-A'raf: 56).

Ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan bumi dalam keadaan seimbang dan baik. Maka,  merusaknya baik dengan limbah kimia, polusi, atau eksploitasi sumber daya adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah Allah. Penerpan Green Chemistry juga membuktikan bahwa ilmu pengetahuan juga dapat berjalan selaras dengan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini merupakan salah satu bentuk inovasi yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga etis dan berkelanjutan. Karena masa depan bumi ada di tangan kita.

Referensi:

Anonim. 2024. “Kimia Hijau: Solusi Keberlanjutan dalam Industri Modern”, https://universitaspertamina.ac.id/berita/detail/kimia-hijau-solusi-keberlanjutan-dalam-industri-modern, diakses pada 21 Juni 2025 pukul 09.44.

 Kieftiany, Volinta. 2023. Pentingnya Kesadaran Lingkungan Dalam Kimia Untuk Menuju Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan. Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin. Vol 2 No 4.

Komentar

Memuat komentar...